Thursday, January 22, 2009

90 % Korban di Gaza Akibat Bom Fosforus


Pasukan doktor dari Jordan yang kembali dari Jalur Gaza, mengadakan sidang akhbar dan menjelaskan bahawa 90% korban yang luka dan meninggal adalah akibat bom fosforus putih yang digunakan oleh tentera Israel dalam perang yang lalu. Anggota pasukan doktor Jordan lebih lanjut menegaskan, menurut Konvensyen Geneva bom foforus putih termasuk dalam jenis senjata yang dilarang untuk digunakan dalam perang. Zionis-Israel sudah melanggar arbitrasi antarabangsa dan melakukan jenayah perang.

Pernyataan pasukan doktor Jordan yang menegaskan penggunaan senjata fosforus putih yang dilarang oleh konvensyen Geneva itu, disahkan oleh pakar kesihatan dari Norway, yang sudah bertugas di Afghanistan, Lebanon, dan terakhir di Gaza. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesihatan dari Norway itu menunjukkan Israel menggunakan jenis senjata yang bukan konvensional, dan senjata yang dilarang oleh konvensyen antarabangsa. Doktor dari Jordan itu juga menyebutkan bahawa ahli kesihatan dari Norway itu telah mengambil contoh dari mangsa yang berada di rumah-rumah sakit, yang akan menjadi dokumen, serta bukti-bukti akan adanya pelanggaran dan jenayah perang yang dilakukan Israel di Gaza.

Sementara itu, pasukan itu telah mengumpulkan sejumlah contoh dari rumah-rumah sakit yang ada di Gaza, dan dari diagnosis itu, memang membuktikan tentera Zionis-Israel telah menggunakan fosforus putih dalam perang di Gaza. Dari luka-luka mangsa yang diakibatkan oleh bom fosforus putih itu sudah dibuktikan oleh pasukan doktor Jordan. Dr.Zuhair Abu Fares, Ketua Kerjasama Doktor, mengirimkan tim delegasi ke Gaza buat ketiga kalinya untuk menyelidiki lebih jauh akibat perang yang terjadi di Gaza, serta penggunaan senjata kimia, serta jenis senjata lainnya dalam perang.

“Kemarin, kami melihat di jalan, dan di tempat lainnya, adanya bukti-bukti fosforus putih”, ujar Christopher Cobb-Smith. “Fosforus putih itu tidak pernah digunakan di wilayah penduduk awam”, tambahnya. Amnesty Internasional, yang melakukan kunjungan ke Gaza, dan mendatangi rumah-rumah penduduk, dan menemukan bukti-bukti adanya penggunaan senjata bom fosforus putih. Israel menurut para pakar undang-undang, yang melakukan kunjungan ke Gaza, juga menyimpulkan Israel telah melakukan jenayah perang ‘war crime’.

Di bahagian lain, Presiden Lembaga Kemanusiaan IHH, Fahmi Bulent Yildirin telah membuka cawangan di Gaza, dan acara pembukaannya dihadiri Menteri Kesihatan, Dr.Basem Naim serta anggota parlimen Jamal al-Khudari. Naim menyampaikan terima kasih kepada rakyat Turki, yang memberikan dukungan penuh kepada rakyat Palestin, yang menghadapi agresi militer Israel selama 23 hari, dan Ankara telah mendukung perjuangan rakyat Palestin. Selanjutnya, Dr.Naim ingin meningkatkan kerjasama ‘persaudaraan’, yang lebih kukuh antara rakyat Palestin dan Turki. ‘Hubungan persaudaraan’ ini diharapkan semakin meningkat di masa mendatang.

Yildirin sangat prihatin melihat kehancuran yang dialami rakyat Muslim Gaza. Lembaga yang kemanusiaan yang dipimpin Yildirin, berjanji akan membantu pembangunan kembali wilayah Gaza,yang sudah menjadi korban agresi Israel. Presiden Lembaga Kemanusiaan IHH itu, merencanakan membangun rumah yang moden di Gaza. Lembaga IHH yang dipimpin oleh Yildirin, berjanji memberikan bantuan kepada tiap-tiap penduduk Gaza, yang rumahnya hancur akibat agresi militer Israel, sebanyak 2000 dolar. (m/pic)

sumber

No comments:

Post a Comment